spot_img
spot_img

Sistem Mobil INCAR Rusak, Kini Kembali ke Tilang Konvensional

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Dua pekan menggegerkan dunia maya karena melakukan tilang besar-besaran di hampir semua wilayah Indonesia, mobil INCAR (integrated node capture attitude record) untuk sementara terpaksa diistirahatkan. Mobil dengan sistem terintegrasi dengan data kependudukan masyarakat itu sedang rusak.

Kaurbinops Satlantas Polres Tuban Iptu Sampir Santoso mengatakan, sistem yang terintegrasi dengan mobil INCAR saat ini masih mengalami gangguan dan sedang dibenahi. Gangguan terjadi pada sistem dari pusat. Sehingga segala aktivitas INCAR di seluruh Indonesia, termasuk di Tuban diliburkan sementara hingga waktu yang belum diketahui.

‘’Begitu sistem sudah dibenahi, INCAR kembali beroperasi rutin setiap hari,’’ tutur dia.

Perwira yang tinggal di Desa Kradenan, Kecamatan Palang ini menjelaskan dari 2.521 pelanggar yang dikirim surat tilang elektronik, belum semua melakukan pembayaran. Persidangan baru digelar dua kali, namun denda dari tilang elektronik sudah terkumpul Rp 13,9 juta. Denda yang dibayar para pelanggar berkisar Rp 50–100 ribu menjadi pemasukan negara.

‘’Berkat kehadiran tilang elektronik ini, kesadaran pengendara motor untuk memakai helm mulai tumbuh,’’ ungkap dia.

Lebih lanjut mantan Kepala Unit Dikyasa Satlantas Polres Tuban ini mengatakan, terhentinya tilang elektronik akibat kerusakan sistem ini sudah berlangsung sejak awal Juli. Sedangkan di Tuban sendiri belum ada peranti lain yang mendukung tilang elektronik. Karenanya, untuk sementara waktu, tilang kendaraan kembali konvensional atau melalui razia petugas.

‘’Seluruh CCTV yang ada di Tuban hanya berfungsi untuk pantau, bukan untuk tilang elektronik,’’ lanjutnya.

Sampir mengatakan, sejumlah pembenahan sistem INCAR sedang dilakukan. Bisa jadi setelah sistem kembali meluncur, pelanggaran yang terdeteksi bisa meluas ke pengguna mobil. Selama ini, terang dia, INCAR di Tuban hanya bisa menjaring pelanggar sepeda motor. Mayoritas pelanggaran yang dilakukan karena tidak memakai helm.

‘’Sedangkan fatality rate (tingkat kematian) karena kecelakaan lalu lintas di Tuban sebagian besar disebabkan karena tidak memakai helm,’’ tandasnya. (yud/tok)

Radartuban.jawapos.com – Dua pekan menggegerkan dunia maya karena melakukan tilang besar-besaran di hampir semua wilayah Indonesia, mobil INCAR (integrated node capture attitude record) untuk sementara terpaksa diistirahatkan. Mobil dengan sistem terintegrasi dengan data kependudukan masyarakat itu sedang rusak.

Kaurbinops Satlantas Polres Tuban Iptu Sampir Santoso mengatakan, sistem yang terintegrasi dengan mobil INCAR saat ini masih mengalami gangguan dan sedang dibenahi. Gangguan terjadi pada sistem dari pusat. Sehingga segala aktivitas INCAR di seluruh Indonesia, termasuk di Tuban diliburkan sementara hingga waktu yang belum diketahui.

‘’Begitu sistem sudah dibenahi, INCAR kembali beroperasi rutin setiap hari,’’ tutur dia.

Perwira yang tinggal di Desa Kradenan, Kecamatan Palang ini menjelaskan dari 2.521 pelanggar yang dikirim surat tilang elektronik, belum semua melakukan pembayaran. Persidangan baru digelar dua kali, namun denda dari tilang elektronik sudah terkumpul Rp 13,9 juta. Denda yang dibayar para pelanggar berkisar Rp 50–100 ribu menjadi pemasukan negara.

‘’Berkat kehadiran tilang elektronik ini, kesadaran pengendara motor untuk memakai helm mulai tumbuh,’’ ungkap dia.

- Advertisement -

Lebih lanjut mantan Kepala Unit Dikyasa Satlantas Polres Tuban ini mengatakan, terhentinya tilang elektronik akibat kerusakan sistem ini sudah berlangsung sejak awal Juli. Sedangkan di Tuban sendiri belum ada peranti lain yang mendukung tilang elektronik. Karenanya, untuk sementara waktu, tilang kendaraan kembali konvensional atau melalui razia petugas.

‘’Seluruh CCTV yang ada di Tuban hanya berfungsi untuk pantau, bukan untuk tilang elektronik,’’ lanjutnya.

Sampir mengatakan, sejumlah pembenahan sistem INCAR sedang dilakukan. Bisa jadi setelah sistem kembali meluncur, pelanggaran yang terdeteksi bisa meluas ke pengguna mobil. Selama ini, terang dia, INCAR di Tuban hanya bisa menjaring pelanggar sepeda motor. Mayoritas pelanggaran yang dilakukan karena tidak memakai helm.

‘’Sedangkan fatality rate (tingkat kematian) karena kecelakaan lalu lintas di Tuban sebagian besar disebabkan karena tidak memakai helm,’’ tandasnya. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img