spot_img
spot_img

Ancaman Gelombang Tinggi, Nelayan Diimbau Tak Melaut Lima Hari

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Mulai Rabu (29/6) hingga Senin (4/7) mendatang atau selama enam hari masyarakat Tuban diimbau waspada. Itu seiring peringatan Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padma yang memperkirakan cuaca perairan laut Bumi Ronggolawe mengalami gelombang pasang tinggi.

‘’Tingginya (gelombang pasang, Red) rentang 120 hingga 140 sentimeter (cm) dari rata-rata permukaan air laut,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (29/6). Zem, panggilan akrabnya menegaskan, gelombang pasang dengan tinggi maksimal tersebut diperkirakan terjadi mulai pukul 09.00—12.00.

Ditanya terkait potensi banjir rob yang menyertai fenomena tersebut, pria kelahiran Papua ini mengungkapkan, potensi tersebut tetap ada, namun tidak sebesar banjir rob akhir Mei lalu. Dia memerkirakan tinggi maksimal gelombang pasang pada rentang 120—140 cm dari rata-rata permukaan air laut. Diestimasi, gelombang sampai kedaratan dengan tinggi berkisar 10—30 cm.

‘’Sebetis orang dewasa,’’ jelasnya.

Ditanya penyebab fenomena alam tersebut, mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini menjelaskan, gelombang pasang dengan ketinggian maksimal yang melanda perairan Tuban selama lima hari ke depan dipicu fenomena new moon atau fase munculnya bulan baru. Menurut dia, pada fase ini posisi bumi, bulan, dan matahari berada pada satu garis lurus. Posisi bulan sendiri, lanjut Zem, berada di tengah—di antara bumi dan matahari.

‘’Dalam posisi ini, tarikan gravitasi dari bulan dan matahari untuk bumi menguat. Tarikan itu yang menyebabkan air laur pasang,’’ ujarnya.

Lokasi paling berisiko terjangan gelombang pasang maksimal ini, kata Zem, berada di pesisir Kecamatan Jenu dan Tambakboyo. Karena itu, dia mengimbau masyarakat nelayan di dua kecamatan tersebut untuk sementara tidak melaut. Kalaupun memaksakan diri untuk melaut, tandas dia, harus ekstra waspada. Pasalnya, selain ancaman tingginya gelombang pasang maksimal selama lima hari ke depan itu, awan Cumulonimbus masih kerap muncul di langit perairan Tuban.

‘’Awan Cumulonimbus membawa tanda badai atau angin kencang akan datang,’’ pungkasnya. (sab/tok)

Radartuban.jawapos.com – Mulai Rabu (29/6) hingga Senin (4/7) mendatang atau selama enam hari masyarakat Tuban diimbau waspada. Itu seiring peringatan Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Tuban Zem Irianto Padma yang memperkirakan cuaca perairan laut Bumi Ronggolawe mengalami gelombang pasang tinggi.

‘’Tingginya (gelombang pasang, Red) rentang 120 hingga 140 sentimeter (cm) dari rata-rata permukaan air laut,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (29/6). Zem, panggilan akrabnya menegaskan, gelombang pasang dengan tinggi maksimal tersebut diperkirakan terjadi mulai pukul 09.00—12.00.

Ditanya terkait potensi banjir rob yang menyertai fenomena tersebut, pria kelahiran Papua ini mengungkapkan, potensi tersebut tetap ada, namun tidak sebesar banjir rob akhir Mei lalu. Dia memerkirakan tinggi maksimal gelombang pasang pada rentang 120—140 cm dari rata-rata permukaan air laut. Diestimasi, gelombang sampai kedaratan dengan tinggi berkisar 10—30 cm.

‘’Sebetis orang dewasa,’’ jelasnya.

Ditanya penyebab fenomena alam tersebut, mantan kepala Subbid Pelayanan BMKG Juanda Surabaya ini menjelaskan, gelombang pasang dengan ketinggian maksimal yang melanda perairan Tuban selama lima hari ke depan dipicu fenomena new moon atau fase munculnya bulan baru. Menurut dia, pada fase ini posisi bumi, bulan, dan matahari berada pada satu garis lurus. Posisi bulan sendiri, lanjut Zem, berada di tengah—di antara bumi dan matahari.

- Advertisement -

‘’Dalam posisi ini, tarikan gravitasi dari bulan dan matahari untuk bumi menguat. Tarikan itu yang menyebabkan air laur pasang,’’ ujarnya.

Lokasi paling berisiko terjangan gelombang pasang maksimal ini, kata Zem, berada di pesisir Kecamatan Jenu dan Tambakboyo. Karena itu, dia mengimbau masyarakat nelayan di dua kecamatan tersebut untuk sementara tidak melaut. Kalaupun memaksakan diri untuk melaut, tandas dia, harus ekstra waspada. Pasalnya, selain ancaman tingginya gelombang pasang maksimal selama lima hari ke depan itu, awan Cumulonimbus masih kerap muncul di langit perairan Tuban.

‘’Awan Cumulonimbus membawa tanda badai atau angin kencang akan datang,’’ pungkasnya. (sab/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img