spot_img
spot_img

Satu Tahun Kepemimpinan Lindra-Riyadi, Bangkit Mbangun Deso Noto Kutho

spot_img

BERANGKAT dari pendekatan konsep: kolaborasi, inovasi, dan berkarya, pelan tapi pasti, bermacam pekerjaan rumah (PR) yang dihadapi Pemkab Tuban dari awal kepemimpinan Mas Lindra dan Kang Riyadi—sebagai Bupati dan Wakil Bupati mampu terselesaikan dengan rapi.

Bermacam PR itu mulai dari mengendalikan laju pesebaran Covid-19, pemulihan ekonomi, menuntaskan berbagai infrastruktur pembangunan yang sempat terhambat akibat pandemi, hingga memastikan berjalannya roda pemerintahan dengan baik, khususnya dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

Masih terekam jelas dalam ingatan kita bersama—diawal kepemimpinan Mas Lindra dan Kang Riyadi, tepatnya sekitar satu pekan setelah dilantik, Pemkab Tuban dihadapkan pada puncak pandemi dengan jumlah kasus tertinggi sejak Covid-19 masuk Tuban pada pertengahan 2020. Dalam sehari, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 171 kasus dengan rata-rata kasus meninggal mencapai 10-15 orang per hari.

Kendati persoalan yang sama juga dihadapi setiap kepala daerah di kabupaten/kota lain se-Indonesia. Tetapi, tidak semua kepala daerah mampu menyelesaikan persoalan pelik ini dengan baik. Di tangan Mas Lindra, pelan-pelan laju pesebaran Covid-19 yang mencapai puncaknya tersebut mampu dikendalikan.

Mengusung semangat kolaborasi, inovasi, dan berkarya, seluruh komponen di Kabupaten Tuban diajak bersama-sama menyamakan persepsi, memiliki pemikiran dan langkah yang sama dalam mengendalikan laju Covid-19. Sehingga penanganan Covid-19 berjalan dengan baik dan terukur.

Tidak kurang dari dua bulan, konsep: kolaborasi, inovasi, dan berkarya, membuahkan hasil nyata. Dari yang sebelumnya zona merah dan level 4 PPKM (pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat), pelan-pelan masuk zona kuning dan level 1 PPKM. Bahkan, penanganan Covid-19 di Tuban termasuk yang terbaik di antara kabupaten/kota se-Jatim.

‘’Atas nama Pemkab Tuban, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh elemen yang sudah membantu dan berkolaborasi dengan pemkab dalam menangani Covid-19 di Tuban. Capaian yang luar biasa ini adalah hasil kerja keras bersama. Sekarang, saatnya kita menatap Tuban yang lebih maju,’’ tutur dalam setiap kesempataan bersama masyarakat.

Setelah laju Covid-19 sudah benar-benar terkendali, fokus selanjutnya Mas Lindra dan Kang Riyadi adalah pemulihan ekonomi. Tak seperti membalikkan telapak tangan, pemulihan ekonomi membutuhkan proses yang tidak sebentar. Namun, semua berjalan dengan konsisten. Berbagai event digelar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat.

Menjelang setengah tahun memimpin Tuban, sendi-sendi kehidupan kembali normal. Kegiatan ekonomi masyarakat kembali bergeliat. Pertumbuhan ekonomi pada 2021 tumbuh 3,00 persen dari tahun sebelumnya terkontraksi hingga -5,85 persen. ‘’Terima kasih, Mas Bupati. Berkat banyak event yang digelar pemkab, kini kami (para pedagang kali lima, Red) seakan kembali hidup,’’ ujar Hendro, PKL Car Free Night (CFN) di Bundaran Sleko Tuban.

Begitu juga di bidang infrastruktur, pelan-pelan sudah kembali normal. Fokus pembangunan sudah mulai terarah setelah hampir dua tahun digempur pandemi. Kini, Pemkab Tuban di bawah kepemimpinan Bupati Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Riyadi bersiap untuk rebound—melambung tinggi dengan semangat—Mbangun Deso Noho Kutho. (*)

BERANGKAT dari pendekatan konsep: kolaborasi, inovasi, dan berkarya, pelan tapi pasti, bermacam pekerjaan rumah (PR) yang dihadapi Pemkab Tuban dari awal kepemimpinan Mas Lindra dan Kang Riyadi—sebagai Bupati dan Wakil Bupati mampu terselesaikan dengan rapi.

Bermacam PR itu mulai dari mengendalikan laju pesebaran Covid-19, pemulihan ekonomi, menuntaskan berbagai infrastruktur pembangunan yang sempat terhambat akibat pandemi, hingga memastikan berjalannya roda pemerintahan dengan baik, khususnya dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

Masih terekam jelas dalam ingatan kita bersama—diawal kepemimpinan Mas Lindra dan Kang Riyadi, tepatnya sekitar satu pekan setelah dilantik, Pemkab Tuban dihadapkan pada puncak pandemi dengan jumlah kasus tertinggi sejak Covid-19 masuk Tuban pada pertengahan 2020. Dalam sehari, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 171 kasus dengan rata-rata kasus meninggal mencapai 10-15 orang per hari.

Kendati persoalan yang sama juga dihadapi setiap kepala daerah di kabupaten/kota lain se-Indonesia. Tetapi, tidak semua kepala daerah mampu menyelesaikan persoalan pelik ini dengan baik. Di tangan Mas Lindra, pelan-pelan laju pesebaran Covid-19 yang mencapai puncaknya tersebut mampu dikendalikan.

Mengusung semangat kolaborasi, inovasi, dan berkarya, seluruh komponen di Kabupaten Tuban diajak bersama-sama menyamakan persepsi, memiliki pemikiran dan langkah yang sama dalam mengendalikan laju Covid-19. Sehingga penanganan Covid-19 berjalan dengan baik dan terukur.

- Advertisement -

Tidak kurang dari dua bulan, konsep: kolaborasi, inovasi, dan berkarya, membuahkan hasil nyata. Dari yang sebelumnya zona merah dan level 4 PPKM (pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat), pelan-pelan masuk zona kuning dan level 1 PPKM. Bahkan, penanganan Covid-19 di Tuban termasuk yang terbaik di antara kabupaten/kota se-Jatim.

‘’Atas nama Pemkab Tuban, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh elemen yang sudah membantu dan berkolaborasi dengan pemkab dalam menangani Covid-19 di Tuban. Capaian yang luar biasa ini adalah hasil kerja keras bersama. Sekarang, saatnya kita menatap Tuban yang lebih maju,’’ tutur dalam setiap kesempataan bersama masyarakat.

Setelah laju Covid-19 sudah benar-benar terkendali, fokus selanjutnya Mas Lindra dan Kang Riyadi adalah pemulihan ekonomi. Tak seperti membalikkan telapak tangan, pemulihan ekonomi membutuhkan proses yang tidak sebentar. Namun, semua berjalan dengan konsisten. Berbagai event digelar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat.

Menjelang setengah tahun memimpin Tuban, sendi-sendi kehidupan kembali normal. Kegiatan ekonomi masyarakat kembali bergeliat. Pertumbuhan ekonomi pada 2021 tumbuh 3,00 persen dari tahun sebelumnya terkontraksi hingga -5,85 persen. ‘’Terima kasih, Mas Bupati. Berkat banyak event yang digelar pemkab, kini kami (para pedagang kali lima, Red) seakan kembali hidup,’’ ujar Hendro, PKL Car Free Night (CFN) di Bundaran Sleko Tuban.

Begitu juga di bidang infrastruktur, pelan-pelan sudah kembali normal. Fokus pembangunan sudah mulai terarah setelah hampir dua tahun digempur pandemi. Kini, Pemkab Tuban di bawah kepemimpinan Bupati Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Riyadi bersiap untuk rebound—melambung tinggi dengan semangat—Mbangun Deso Noho Kutho. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img