Radartuban.jawapos.com – Dibangun sekitar lima tahun lalu, menghabiskan anggaran puluhan miliar, dan sempat dijadikan venue dan opening ceremony Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Jatim 2019, kini kondisi sebagian bangunan dan ruangan Tuban Sport Center (TSC) cukup memprihatinkan.
Dari beberapa sudut bangunan dan ruangan yang berhasil dipotret wartawan koran ini kemarin (7/6), kondisi yang sangat tidak terawat tampak di lantai dua menuju tribun atas. Sebagian plafon ambrol. Langit-langit yang melompong menjadi tempat burung-burung bersarang. Dan sepanjang mata memandang, lantai penuh debu dan berceceran kotoran burung.
Kondisi hampir sama juga terlihat di sudut-sudut bangunan dan ruangan lain. Termasuk di lantai satu. Hanya saja tidak separah di lantai dua, karena seakan tidak pernah terjamah manusia. Pun dengan bagian tribun stadiun dan sejumlah fasilitas lain, sepertinya sudah lama tidak mendapat perawatan.
Kabid Keolahragaan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban Arman Mitra ketika dikonfirmasi tidak menampik perihal kondisi sebagian bangunan dan ruangan TSC yang memprihatinkan tersebut. Dikatakan dia, kondisi TSC yang kurang terawat karena jarang dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat. Karena itulah banyak ruangan yang suwung. Terutama ruangan yang diperuntukkan UMKM berjualan.
‘’Untuk ruangan yang banyak tidak terpakai, kami akan menawarkan ke cabor supaya dimanfaatkan sebagai ruang latihan,’’ kata Arman—sapaan akrabnya.
Menurutnya, sudah ada satu cabor yang mengajukan diri menempati salah satu ruangan di stadion, yakni cabor angkat besi.
Lebih lanjut pejabat muda yang gemar olahraga ini menyampaikan, tahun ini instansinya sudah menyiapkan anggaran pemeliharaan TSC. Di antaranya untuk memperbaiki atap-atap yang bocor.
‘’Dari dulu (sudah bocor, Red), tapi yang diperbaiki plafonnya, bukan dicari sumber penyebab air bocor itu karena apa,’’ ujarnya berjanji akan segera diperbaiki.
Selain atap-atap yang bocor, perbaikan juga akan menyasar ke sejumlah fasilitas yang lain. Secara bertahap. Termasuk cat tribun yang warnanya sudah kusam dan memudar.
‘’Dulu, cat yang digunakan kelihatannya cat tembok biasa, seharusnya kan cat khusus,’’ tandasnya seakan sudah salah dari awal. (fud/tok)
