spot_img
spot_img

Ini Fakta Terbaru Jembatan Glendeng Tanpa Beban Kendaraan yang Melintas

spot_img

Diprediksi Terlalu Berat Menyangga Beban Sendiri

TUBAN, Radar Tuban – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUPR PRKP) Tuban terus melakukan kajian terhadap kerusakan Jembatan Glendeng. Bahkan, sejak ditutup total Sabtu (21/5), institusi teknis ini terus mengamati; apakah dengan tanpa beban kendaraan yang melintas di atasnya badan jembatan masih turun?

Kepala DPUPR PRKP Tuban Agung Supriyadi memastikan penurunan badan jembatan masih terjadi. Sejak penutupan total terjadi penurunan  sekitar 15 sentimeter (cm).

‘’Karena masih ada penurunan lagi, itu berarti jembatan sudah terlalu berat untuk menyangga bebannya sendiri,’’ jelas dia menjawab pertanyaan Jawa Pos Radar Tuban.

Penyebab turunnya badan jembatan, kata Agung, masih dilakukan kajian. Termasuk dikaitkan dengan pemasangan tiang pancang pada perbaikan jembatan pertengahan 2021 lalu. Menurut informasi yang diterima, terang dia, tiang pancang ditanam sedalam 30 meter.

Kalau dengan pilar sedalam itu badan jembatan masih turun, menurut dia, diduga tiang pancang patah. Kemudian patahan itu terus ambles dan menyebabkan penurunan badan jembatan.

‘’Kalau hasil kajian ini benar, berarti tiang pancang sudah tidak layak,’’ tegas mantan kepala Bagian Administrasi dan Unit Layanan Pengadaan Setda Tuban itu.

Untuk menguatkan konstruksi jembatan, kata Agung, tiang pancang yang menjadi penyangga jembatan di sisi Tuban harus diganti. Penggantinya pun tidak harus dipasang di titik yang sama. Bisa dipasang lebih ke belakang atau ke depan.

Jika pemindahan tiang pancang harus dilakukan, menurut pejabat asal Kecamatan Bangilan ini, tanggung jawabnya bukan lagi Pemkab Tuban, namun Pemprov Jatim.

Diberitakan sebelumnya, baru beroperasi sekitar empat bulan pasca diperbaiki, mulai 21 Mei, Jembatan Glendeng ditutup total. Penutupan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Soko, Tuban dengan Bojonegoro tersebut menyusul hasil kajian teknis Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Jawa Timur yang merekomendasikan jembatan untuk tidak digunakan sementara waktu. Pemicunya, pilar jembatan lama pada sisi Tuban turun sekitar 30 cm. Kondisi ini menyebabkan tumpuan jembatan pendekat menggantung dan plat lantai tidak lagi bertumpu pada pilar, namun pada back wall.

Kerusakan lainnya pada pile cap pilar yang sudah tidak rata. Akibatnya, selisih tinggi pilar sisi Bojonegoro dan sisi Tuban sekitar 25 cm. Imbasnya permukaan jembatan miring ke sisi Tuban.

Kerusakan jembatan ini bermula dari longsornya tanah penyangga jembatan yang pertama diketahui pada 3 November 2020 lalu. Perbaikan jembatan yang menelan anggaran sekitar Rp 6,5 miliar itu seharusnya rampung pada 24 Desember 2021. Kenyataannya, perbaikan yang ditangani CV Langgeng Karya itu molor dari jadwal dan jembatan baru bisa dibuka akhir Januari 2022. Tak lama setelah perbaikan, bentang jembatan yang baru diperbaiki itu kembali rusak hingga jembatan kembali ditutup total.(fud/yud/ds)

Diprediksi Terlalu Berat Menyangga Beban Sendiri

TUBAN, Radar Tuban – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUPR PRKP) Tuban terus melakukan kajian terhadap kerusakan Jembatan Glendeng. Bahkan, sejak ditutup total Sabtu (21/5), institusi teknis ini terus mengamati; apakah dengan tanpa beban kendaraan yang melintas di atasnya badan jembatan masih turun?

Kepala DPUPR PRKP Tuban Agung Supriyadi memastikan penurunan badan jembatan masih terjadi. Sejak penutupan total terjadi penurunan  sekitar 15 sentimeter (cm).

‘’Karena masih ada penurunan lagi, itu berarti jembatan sudah terlalu berat untuk menyangga bebannya sendiri,’’ jelas dia menjawab pertanyaan Jawa Pos Radar Tuban.

Penyebab turunnya badan jembatan, kata Agung, masih dilakukan kajian. Termasuk dikaitkan dengan pemasangan tiang pancang pada perbaikan jembatan pertengahan 2021 lalu. Menurut informasi yang diterima, terang dia, tiang pancang ditanam sedalam 30 meter.

- Advertisement -

Kalau dengan pilar sedalam itu badan jembatan masih turun, menurut dia, diduga tiang pancang patah. Kemudian patahan itu terus ambles dan menyebabkan penurunan badan jembatan.

‘’Kalau hasil kajian ini benar, berarti tiang pancang sudah tidak layak,’’ tegas mantan kepala Bagian Administrasi dan Unit Layanan Pengadaan Setda Tuban itu.

Untuk menguatkan konstruksi jembatan, kata Agung, tiang pancang yang menjadi penyangga jembatan di sisi Tuban harus diganti. Penggantinya pun tidak harus dipasang di titik yang sama. Bisa dipasang lebih ke belakang atau ke depan.

Jika pemindahan tiang pancang harus dilakukan, menurut pejabat asal Kecamatan Bangilan ini, tanggung jawabnya bukan lagi Pemkab Tuban, namun Pemprov Jatim.

Diberitakan sebelumnya, baru beroperasi sekitar empat bulan pasca diperbaiki, mulai 21 Mei, Jembatan Glendeng ditutup total. Penutupan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Soko, Tuban dengan Bojonegoro tersebut menyusul hasil kajian teknis Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Jawa Timur yang merekomendasikan jembatan untuk tidak digunakan sementara waktu. Pemicunya, pilar jembatan lama pada sisi Tuban turun sekitar 30 cm. Kondisi ini menyebabkan tumpuan jembatan pendekat menggantung dan plat lantai tidak lagi bertumpu pada pilar, namun pada back wall.

Kerusakan lainnya pada pile cap pilar yang sudah tidak rata. Akibatnya, selisih tinggi pilar sisi Bojonegoro dan sisi Tuban sekitar 25 cm. Imbasnya permukaan jembatan miring ke sisi Tuban.

Kerusakan jembatan ini bermula dari longsornya tanah penyangga jembatan yang pertama diketahui pada 3 November 2020 lalu. Perbaikan jembatan yang menelan anggaran sekitar Rp 6,5 miliar itu seharusnya rampung pada 24 Desember 2021. Kenyataannya, perbaikan yang ditangani CV Langgeng Karya itu molor dari jadwal dan jembatan baru bisa dibuka akhir Januari 2022. Tak lama setelah perbaikan, bentang jembatan yang baru diperbaiki itu kembali rusak hingga jembatan kembali ditutup total.(fud/yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img