spot_img
spot_img

Vaksinasi Lansia Jadi Penghambat PTM Normal

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Dikebutnya vaksinasi yang menyasar pelajar, terutama untuk anak usia 6 – 11 tahun atau siswa sekolah dasar (SD) di Tuban, sementara ini belum mendukung digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) normal di Bumi Ronggolawe.

Mengacu surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, vaksinasi pelajar tidak termasuk sebagai syarat pembelajaran tatap muka normal. Syarat utama PTM normal adalah kabupaten/kota tersebut sudah mencapai PPKM level 1 kategori A. Untuk tatap muka kuota penuh, persyaratannya vaksinasi dosis kedua pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) minimal 80 persen dan vaksinasi dosis kedua lansia minimal 50 persen. Sekarang ini, Tuban belum bisa PTM normal karena belum memenuhi persyaratan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Nur Khamid kepada Jawa Pos Radar Tuban mengatakan, jika dua syarat di atas terpenuhi, maka PTM normal bisa berlangsung setiap hari dengan kapasitas 100 persen siswa dan enam jam pembelajaran.

Lambannya vaksinasi lansia, kata dia,  memicu Tuban saat ini berada di PPKM level 1 kategori C. Konsekuensinya, PTM masih diterapkan terbatas dengan kapasitas separo.

Mantan kepala SMPN 2 Soko ini mengatakan, mengacu SKB empat menteri terbaru, untuk mencapai PPKM level 1 kategori A, persyaratan utama adalah tingkat vaksinasi. Bukan lagi tingkat penularan Covid-19, namun lebih spesifik vaksinasi sebagai syarat PTM normal itu diarahkan untuk pendidik dan tenaga kependidikan, juga lansia. ‘’Bisa saja vaksinasi pelajar suatu saat jadi syarat tatap muka, jadi diantisipasi dengan ngebut vaksin sejak sekarang,’’ ucapnya.

Mantan sekretaris Disdik Tuban ini mengatakan, awalnya institusinya memprediksi vaksinasi pelajar menjadi syarat tatap muka normal. Terlebih, saat itu pemerintah pusat meminta semua disdik mempercepat vaksinasi pelajar usia SMP dan SMA. Begitu juga vaksinasi siswa SMP dan SD.

Mengacu data Dinas Kesehatan Tuban, sasaran vaksinasi siswa usia 6 – 11 tahun sebanyak 101.354 anak dan sudah berjalan sekitar 34 persen.

Meski demikian, mantan kepala SMAN 1 Soko ini meminta semua orang tua untuk mendukung percepatan vaksinasi siswa. Sebab, persoalan vaksinasi bagi didik ini bukan pada persoalan mau atau tidak mau divaksin. Melainkan banyak siswa yang takut jarum suntik. Tidak sedikit siswa menangis dan ketakutan saat akan diinjeksi oleh para petugas kesehatan. ‘’Idealnya memang vaksinasi pelajar diperlukan agar anak didik aman saat belajar,’’ ujarnya.(yud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Dikebutnya vaksinasi yang menyasar pelajar, terutama untuk anak usia 6 – 11 tahun atau siswa sekolah dasar (SD) di Tuban, sementara ini belum mendukung digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) normal di Bumi Ronggolawe.

Mengacu surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, vaksinasi pelajar tidak termasuk sebagai syarat pembelajaran tatap muka normal. Syarat utama PTM normal adalah kabupaten/kota tersebut sudah mencapai PPKM level 1 kategori A. Untuk tatap muka kuota penuh, persyaratannya vaksinasi dosis kedua pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) minimal 80 persen dan vaksinasi dosis kedua lansia minimal 50 persen. Sekarang ini, Tuban belum bisa PTM normal karena belum memenuhi persyaratan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Nur Khamid kepada Jawa Pos Radar Tuban mengatakan, jika dua syarat di atas terpenuhi, maka PTM normal bisa berlangsung setiap hari dengan kapasitas 100 persen siswa dan enam jam pembelajaran.

Lambannya vaksinasi lansia, kata dia,  memicu Tuban saat ini berada di PPKM level 1 kategori C. Konsekuensinya, PTM masih diterapkan terbatas dengan kapasitas separo.

Mantan kepala SMPN 2 Soko ini mengatakan, mengacu SKB empat menteri terbaru, untuk mencapai PPKM level 1 kategori A, persyaratan utama adalah tingkat vaksinasi. Bukan lagi tingkat penularan Covid-19, namun lebih spesifik vaksinasi sebagai syarat PTM normal itu diarahkan untuk pendidik dan tenaga kependidikan, juga lansia. ‘’Bisa saja vaksinasi pelajar suatu saat jadi syarat tatap muka, jadi diantisipasi dengan ngebut vaksin sejak sekarang,’’ ucapnya.

- Advertisement -

Mantan sekretaris Disdik Tuban ini mengatakan, awalnya institusinya memprediksi vaksinasi pelajar menjadi syarat tatap muka normal. Terlebih, saat itu pemerintah pusat meminta semua disdik mempercepat vaksinasi pelajar usia SMP dan SMA. Begitu juga vaksinasi siswa SMP dan SD.

Mengacu data Dinas Kesehatan Tuban, sasaran vaksinasi siswa usia 6 – 11 tahun sebanyak 101.354 anak dan sudah berjalan sekitar 34 persen.

Meski demikian, mantan kepala SMAN 1 Soko ini meminta semua orang tua untuk mendukung percepatan vaksinasi siswa. Sebab, persoalan vaksinasi bagi didik ini bukan pada persoalan mau atau tidak mau divaksin. Melainkan banyak siswa yang takut jarum suntik. Tidak sedikit siswa menangis dan ketakutan saat akan diinjeksi oleh para petugas kesehatan. ‘’Idealnya memang vaksinasi pelajar diperlukan agar anak didik aman saat belajar,’’ ujarnya.(yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img