spot_img
spot_img

Satlantas Rencanakan Latih ‘’Pak Ogah’’

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Keberadaan ”Pak Ogah’’ sebutan pengatur lalu lintas dengan imbalan cepekan di sejumlah simpang jalan di Tuban menuai dilema. Itu karena dengan keawamannya, mereka yang tidak memiliki keahlian kelalulintasan nekat mengatur lalu lintas.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kasatlantas Polres Tuban AKP Arum Inambala mengatakan, eksistensi ”Pak Ogah” terbilang membantu kelancaran lalu lintas. Karena itu, keawaman dan problem-problem yang timbul dari aktivitas mereka akan dicarikan jalan keluar. Harapannya, pengguna jalan tetap merasa terbantu, bukan sebaliknya.

Arum sapaannya menegaskan, dalam waktu dekat satuannya akan mengedukasi para ”Pak Ogah” dari sisi teknis hingga etis.

”Mereka akan dilatih dan dibimbing agar lebih cakap mengatur lalu lintas,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kanit Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas Polres Tuban Ipda Kistelya Ray Patayama mengemukakan, berdasarkan observasi di lapangan, satuannya berhasil mendata 38 orang ”Pak Ogah” di jalan protokol di Tuban. Dia menyampaikan, satuannya menjadwalkan pelatihan kepada ”Pak Ogah” pada Jumat (4/1) mendatang. Pelatihan tersebut diagendakan di Mapolres Tuban selama sepekan.

Dalam pelatihan tersebut, kata Kistelya, ”Pak Ogah” akan diajari tata cara mengatur lalu lintas yang benar untuk bekal mereka ”bertugas” di jalan. Teknik dasar yang akan diajarkan, kata dia, salah satunya adalah bagaimana cara menempatkan diri di persimpangan. Serta, kendaraan mana dan arus mana yang mesti didahulukan.

Polwan asal Pekanbaru ini mengemukakan, sepekan setelah menerima pelatihan, 38 orang ”Pak Ogah” akan dibuatkan paguyuban. Hal tersebut untuk memudahkan satlantas berkomunikasi dan berkoordinasi.

Sebelum kembali ke posnya, mereka akan diberikan rompi bernomor dan peranti untuk mengatur lalu lintas.

Dari nomor pada rompi, lanjut dia, aktivitas ”Pak Ogah” dimonitor.

Kistelya mengatakan, ”Pak Ogah” akan diplot sebagai mitra kerja kepolisian yang tidak mendapat honor atau fee dari institusinya.

‘’Penghasilan mereka murni dari kerelaan pengendara yang menerima jasanya,’’ tuturnya. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Keberadaan ”Pak Ogah’’ sebutan pengatur lalu lintas dengan imbalan cepekan di sejumlah simpang jalan di Tuban menuai dilema. Itu karena dengan keawamannya, mereka yang tidak memiliki keahlian kelalulintasan nekat mengatur lalu lintas.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kasatlantas Polres Tuban AKP Arum Inambala mengatakan, eksistensi ”Pak Ogah” terbilang membantu kelancaran lalu lintas. Karena itu, keawaman dan problem-problem yang timbul dari aktivitas mereka akan dicarikan jalan keluar. Harapannya, pengguna jalan tetap merasa terbantu, bukan sebaliknya.

Arum sapaannya menegaskan, dalam waktu dekat satuannya akan mengedukasi para ”Pak Ogah” dari sisi teknis hingga etis.

”Mereka akan dilatih dan dibimbing agar lebih cakap mengatur lalu lintas,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kanit Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas Polres Tuban Ipda Kistelya Ray Patayama mengemukakan, berdasarkan observasi di lapangan, satuannya berhasil mendata 38 orang ”Pak Ogah” di jalan protokol di Tuban. Dia menyampaikan, satuannya menjadwalkan pelatihan kepada ”Pak Ogah” pada Jumat (4/1) mendatang. Pelatihan tersebut diagendakan di Mapolres Tuban selama sepekan.

- Advertisement -

Dalam pelatihan tersebut, kata Kistelya, ”Pak Ogah” akan diajari tata cara mengatur lalu lintas yang benar untuk bekal mereka ”bertugas” di jalan. Teknik dasar yang akan diajarkan, kata dia, salah satunya adalah bagaimana cara menempatkan diri di persimpangan. Serta, kendaraan mana dan arus mana yang mesti didahulukan.

Polwan asal Pekanbaru ini mengemukakan, sepekan setelah menerima pelatihan, 38 orang ”Pak Ogah” akan dibuatkan paguyuban. Hal tersebut untuk memudahkan satlantas berkomunikasi dan berkoordinasi.

Sebelum kembali ke posnya, mereka akan diberikan rompi bernomor dan peranti untuk mengatur lalu lintas.

Dari nomor pada rompi, lanjut dia, aktivitas ”Pak Ogah” dimonitor.

Kistelya mengatakan, ”Pak Ogah” akan diplot sebagai mitra kerja kepolisian yang tidak mendapat honor atau fee dari institusinya.

‘’Penghasilan mereka murni dari kerelaan pengendara yang menerima jasanya,’’ tuturnya. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img