spot_img
spot_img

Sempat Menembus 7.833, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat 0,48 Persen ke Posisi 7.798

spot_img

RADARTUBANBISNIS – Sempat menembus posisi 7.833, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 0,48 persen ke posisi 7.798,15 pada perdagangan Kamis (12/9). IHSG gagal bertahan di posisi 7.800-an.

Perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup bergairah. Setelah pembukaan perdagangan, IHSG langsung melaju kencang. Bahkan, saat perdagangan baru 1,5 jam, IHSG mampu menembus rekor tertinggi sepanjang masanya (all time high/ATH) di posisi 7.833,27.

Namun, setelah itu IHSG agak sedikit melandai di kisaran 7.800-an. Pada akhir perdagangan sesi I, IHSG ditutup menguat 0,65 persen ke posisi 7.811,48.

Di sesi 2, IHSG sedikit mengalami pelemahan dibandingkan saat penutupan perdagangan sesi 1. Bahkan, IHSG gagal bertahan di posisi 7.800-an dan akhirnya ditutup hanya menguat 0,48 persen ke posisi 7.798,15.

Nilai transaksi IHSG pada akhir perdagangan sesi 2 mencapai Rp 14,34 triliun. Volume transaksi sebanyak 44,56 miliar lembar saham dan ditransaksikan sekitar 1,3 juta kali. Sebanyak 309 saham terpantau naik, 249 saham turun, dan 238 saham stabil.

Sejumlah saham sektor energi kompak menguat. Penguatan paling tinggi dibukukan ADRO yang naik 9,38 persen ke harga Rp 3.850. Bahkan, emiten PT Adaro Energy Indonesia Tbk itu sempat menembus harga Rp 4.050 per lembar saham.

Berikutnya, HRUM naik 4,65 persen ke harga Rp 1.350, INDY naik 4,20 persen ke harga Rp 1.490, ANTM naik 2,28 persen ke posisi Rp 1.345, PTBA naik 1,88 persen ke harga Rp 2.710, dan ITMG naik 1,44 persen ke harga Rp 26.375 per lembar saham.

Saham perbankan dengan kapitalisasi besar yakni BBCA naik tipis 0,48 persen ke harga Rp 10.475. Sedangkan BBRI stagnan di harga Rp 5.175 per lembar saham.

Saham GOTO naik 7,1 persen ke harga Rp 60 per lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 655 miliar.

Di tengah menguatnya IHSG, salah satu saham dengan kapitalisasi jumbo yakni BREN justru turun 1,26 persen ke posisi Rp 11.750.

Padahal, di awal perdagangan sesi 1 harga saham emiten milik PT Barito Renewables Energy Tbk itu sempat naik ke posisi Rp 12.100. (*)

 

RADARTUBANBISNIS – Sempat menembus posisi 7.833, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 0,48 persen ke posisi 7.798,15 pada perdagangan Kamis (12/9). IHSG gagal bertahan di posisi 7.800-an.

Perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup bergairah. Setelah pembukaan perdagangan, IHSG langsung melaju kencang. Bahkan, saat perdagangan baru 1,5 jam, IHSG mampu menembus rekor tertinggi sepanjang masanya (all time high/ATH) di posisi 7.833,27.

Namun, setelah itu IHSG agak sedikit melandai di kisaran 7.800-an. Pada akhir perdagangan sesi I, IHSG ditutup menguat 0,65 persen ke posisi 7.811,48.

Di sesi 2, IHSG sedikit mengalami pelemahan dibandingkan saat penutupan perdagangan sesi 1. Bahkan, IHSG gagal bertahan di posisi 7.800-an dan akhirnya ditutup hanya menguat 0,48 persen ke posisi 7.798,15.

Nilai transaksi IHSG pada akhir perdagangan sesi 2 mencapai Rp 14,34 triliun. Volume transaksi sebanyak 44,56 miliar lembar saham dan ditransaksikan sekitar 1,3 juta kali. Sebanyak 309 saham terpantau naik, 249 saham turun, dan 238 saham stabil.

- Advertisement -

Sejumlah saham sektor energi kompak menguat. Penguatan paling tinggi dibukukan ADRO yang naik 9,38 persen ke harga Rp 3.850. Bahkan, emiten PT Adaro Energy Indonesia Tbk itu sempat menembus harga Rp 4.050 per lembar saham.

Berikutnya, HRUM naik 4,65 persen ke harga Rp 1.350, INDY naik 4,20 persen ke harga Rp 1.490, ANTM naik 2,28 persen ke posisi Rp 1.345, PTBA naik 1,88 persen ke harga Rp 2.710, dan ITMG naik 1,44 persen ke harga Rp 26.375 per lembar saham.

Saham perbankan dengan kapitalisasi besar yakni BBCA naik tipis 0,48 persen ke harga Rp 10.475. Sedangkan BBRI stagnan di harga Rp 5.175 per lembar saham.

Saham GOTO naik 7,1 persen ke harga Rp 60 per lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 655 miliar.

Di tengah menguatnya IHSG, salah satu saham dengan kapitalisasi jumbo yakni BREN justru turun 1,26 persen ke posisi Rp 11.750.

Padahal, di awal perdagangan sesi 1 harga saham emiten milik PT Barito Renewables Energy Tbk itu sempat naik ke posisi Rp 12.100. (*)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img