spot_img
spot_img

Keputusan DFB Jerman Pilih Nike dan Tinggalkan Adidas Memicu Kritik Pemerintah

spot_img

TUBAN – Keputusan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) untuk meninggalkan Adidas dan beralih menggunakan seragam dan perlengkapan olahraga dari Nike memicu kritik dari pemerintah yang menyebut langkah itu “kurang patriotis”.

“Saya sulit membayangkan jersei Jerman tanpa tiga garis,” kata Menteri Ekonomi Robert Habeck dalam pernyataan kepada AFP, Jumat.

“Bagi saya, Adidas dan hitam-merah-emas selalu menyatu,” kata Habeck, menggambarkan perpaduan garis merek dagang Adidas dengan warna bendera negara sebagai “bagian dari identitas Jerman”.

Habeck mengatakan, “mengharapkan lebih banyak patriotisme” dari DFB untuk mengutamakan produk dalam negeri yang saat ini sedang berjuang memajukan perekonomian di masa sulit.

DFB pada Kamis (21/3) mengumumkan akan mengakhiri kemitraan dengan Adidas, kemudian memilih Nike sebagai pemasok seragam dan perlengkapan olahraga timnas mulai tahun 2027. Padahal, kolaborasi antara Adidas dan tim nasional sudah terjalin sejak 1950-an yang ditandai kesuksesan Piala Dunia pertama Jerman pada 1954.

Peralihan dari Adidas adalah “keputusan yang salah”, kata Menteri Kesehatan Karl Lauterbach pada Kamis melalui akun X, seraya menambahkan “perdagangan telah menghancurkan tradisi.”

Pergantian jenama Adidas ke Nike itu terjadi beberapa bulan sebelum Jerman menjadi tuan rumah Euro 2024 yang dimulai Juni.

Asosiasi Sepak Bola Jerman mengatakan pada Kamis bahwa mereka memahami bahwa keputusan untuk meninggalkan Adidas bersifat “emosional”.

“Bagi kami sebagai asosiasi, ini juga merupakan titik balik ketika jelas bahwa kemitraan yang ditandai dengan momen spesial akan segera berakhir setelah lebih dari 70 tahun,” kata DFB di akun X.

Kesepakatan dengan Nike yang akan berlaku hingga tahun 2034, “sejauh ini merupakan tawaran finansial terbaik,” kata DFB.

Menurut harian keuangan Jerman, Handelsblatt, kontrak dengan perusahaan Amerika itu bernilai sekitar 100 juta euro per tahun, atau dua kali lipat dari nilai kesepakatan dengan Adidas.

Uang tersebut memungkinkan asosiasi memenuhi komitmennya terhadap “sepak bola Jerman dan perkembangannya”, kata DFB. (*)

Sumber: ANTARA, Pewarta: Alviansyah Pasaribu

TUBAN – Keputusan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) untuk meninggalkan Adidas dan beralih menggunakan seragam dan perlengkapan olahraga dari Nike memicu kritik dari pemerintah yang menyebut langkah itu “kurang patriotis”.

“Saya sulit membayangkan jersei Jerman tanpa tiga garis,” kata Menteri Ekonomi Robert Habeck dalam pernyataan kepada AFP, Jumat.

“Bagi saya, Adidas dan hitam-merah-emas selalu menyatu,” kata Habeck, menggambarkan perpaduan garis merek dagang Adidas dengan warna bendera negara sebagai “bagian dari identitas Jerman”.

Habeck mengatakan, “mengharapkan lebih banyak patriotisme” dari DFB untuk mengutamakan produk dalam negeri yang saat ini sedang berjuang memajukan perekonomian di masa sulit.

DFB pada Kamis (21/3) mengumumkan akan mengakhiri kemitraan dengan Adidas, kemudian memilih Nike sebagai pemasok seragam dan perlengkapan olahraga timnas mulai tahun 2027. Padahal, kolaborasi antara Adidas dan tim nasional sudah terjalin sejak 1950-an yang ditandai kesuksesan Piala Dunia pertama Jerman pada 1954.

- Advertisement -

Peralihan dari Adidas adalah “keputusan yang salah”, kata Menteri Kesehatan Karl Lauterbach pada Kamis melalui akun X, seraya menambahkan “perdagangan telah menghancurkan tradisi.”

Pergantian jenama Adidas ke Nike itu terjadi beberapa bulan sebelum Jerman menjadi tuan rumah Euro 2024 yang dimulai Juni.

Asosiasi Sepak Bola Jerman mengatakan pada Kamis bahwa mereka memahami bahwa keputusan untuk meninggalkan Adidas bersifat “emosional”.

“Bagi kami sebagai asosiasi, ini juga merupakan titik balik ketika jelas bahwa kemitraan yang ditandai dengan momen spesial akan segera berakhir setelah lebih dari 70 tahun,” kata DFB di akun X.

Kesepakatan dengan Nike yang akan berlaku hingga tahun 2034, “sejauh ini merupakan tawaran finansial terbaik,” kata DFB.

Menurut harian keuangan Jerman, Handelsblatt, kontrak dengan perusahaan Amerika itu bernilai sekitar 100 juta euro per tahun, atau dua kali lipat dari nilai kesepakatan dengan Adidas.

Uang tersebut memungkinkan asosiasi memenuhi komitmennya terhadap “sepak bola Jerman dan perkembangannya”, kata DFB. (*)

Sumber: ANTARA, Pewarta: Alviansyah Pasaribu

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img