spot_img
spot_img

Diupayakan Warga Lokal Bisa Menjadi Pekerja Tol atau Katering

spot_img

DALAM acara konsultasi publik terkait proyek jalan tol ruas Demak—Tuban dan Ngawi—Bojonegoro—Tuban, Rabu (16/2), Kepala Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding Rudianto mengusulkan urgensi pelibatan pekerja lokal. Menurutnya, pelibatan tersebut merupakan timbal balik yang normatif dan tidak memberatkan.

Dia menyampaikan, harapan tersebut bukan keinginan pribadinya semata, namun merupakan harapan masyarakat Desa Genaharjo sebagai timbal balik dampak ekonomi karena sebagian ruas jalan tol melewati desanya.

Suripno, warga lain menambahkan, pelibatan warga terdampak proyek jalan tol harus menjadi program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Dengan demikian, warga ikut merasakan manfaatnya.

Konsultan Teknik Kementerian PUPR Ridwan Hosain yang menjadi mediator dalam konsultasi publik di Gedung KSPK mengakui pelaksana proyek merupakan perusahaan BUMN. Namun demikian, pelibatan tenaga kerja lokal tetap diupayakan.

Kalaupun memungkinkan, kata dia, lapangan kerja yang tersedia tidak bisa terbuka dan seluas-luasnya.

Ketika proyek konstruksi berlangsung, Ridwan mengisyaratkan posisi tenaga lokal persis seperti yang disampaikan  Wadiono. Salah satunya catering.

”Konsumsi para pekerja tol bisa disuplai orang lokalan,” ujarnya.

Pasca proyek, lanjut pria asal Jakarta ini, warga lokal mendapat prioritas perusahaan pengoperasi jalan tol. Tentu dengan catatan warga lokal mampu memenuhi kriteria yang ditetapkan. (sab/ds)

DALAM acara konsultasi publik terkait proyek jalan tol ruas Demak—Tuban dan Ngawi—Bojonegoro—Tuban, Rabu (16/2), Kepala Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding Rudianto mengusulkan urgensi pelibatan pekerja lokal. Menurutnya, pelibatan tersebut merupakan timbal balik yang normatif dan tidak memberatkan.

Dia menyampaikan, harapan tersebut bukan keinginan pribadinya semata, namun merupakan harapan masyarakat Desa Genaharjo sebagai timbal balik dampak ekonomi karena sebagian ruas jalan tol melewati desanya.

Suripno, warga lain menambahkan, pelibatan warga terdampak proyek jalan tol harus menjadi program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Dengan demikian, warga ikut merasakan manfaatnya.

Konsultan Teknik Kementerian PUPR Ridwan Hosain yang menjadi mediator dalam konsultasi publik di Gedung KSPK mengakui pelaksana proyek merupakan perusahaan BUMN. Namun demikian, pelibatan tenaga kerja lokal tetap diupayakan.

Kalaupun memungkinkan, kata dia, lapangan kerja yang tersedia tidak bisa terbuka dan seluas-luasnya.

- Advertisement -

Ketika proyek konstruksi berlangsung, Ridwan mengisyaratkan posisi tenaga lokal persis seperti yang disampaikan  Wadiono. Salah satunya catering.

”Konsumsi para pekerja tol bisa disuplai orang lokalan,” ujarnya.

Pasca proyek, lanjut pria asal Jakarta ini, warga lokal mendapat prioritas perusahaan pengoperasi jalan tol. Tentu dengan catatan warga lokal mampu memenuhi kriteria yang ditetapkan. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img