spot_img
spot_img

Kreatif, Tugu Pencak Silat Dirubah Jadi Tugu Pancasila di Singgahan Tuban

spot_img

TUBAN – Dari 90 tugu pencak silat yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban, hingga Minggu (24/9) baru sepuluh persen atau sembilan tugu yang dibongkar.

Empat tugu menyusul dibongkar pada Sabtu (23/9) dan dua tugu dibongkar Minggu (24/9).

Keenam tugu baru dibongkar dua hari terakhir itu dari berbagai perguruan silat yang seluruhnya berada di Kecamatan Singgahan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tuban Yudi Irwanto mengatakan, tidak semua tugu benar-benar dirobohkan.

Dari sembilan tugu yang dibongkar, tiga di antaranya beralih menjadi tugu Pancasila. Artinya, tiang penyangga tugu masih berdiri. Namun gambar yang dipajang tak lagi logo atau simbol perguruan pencak silat, melainkan gambar garuda pancasila.

‘’Sedangkan enam tugu yang lain dirobohkan,’’ tutur dia kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban itu mengatakan, masih banyaknya tugu pencak silat yang masih belum dibongkar akan terus diupayakan.

Sejauh ini, satuannya bersama TNI–Polri masih berkomunikasi dengan para pimpinan perguruan agar tugu dibongkar secara sukarela. Atau pilihan lain, logo perguruan bisa diganti dengan lambang negara untuk meminimalisir gesekan antar pencak silat.

‘’Tetap kami komunikasikan dengan IPSI dan masing-masing ketua perguruan,’’ tegas dia.

Sementara itu, Kapolsek Singgahan Iptu Suhardi tugu pertama yang dibongkar yakni tugu Pagar Nusa (PN) di Desa Mulyorejo yang berdiri di tanah negara. Selanjutnya, tugu PN di Desa Tanggir (tanah negara), tugu Persatuan Rumpun Setia Hati di Desa Muyoagung (tanah negara), tugu Margaluyu 151 di Desa Mulyoagung (tanah pribadi), serta tugu Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) masing-masing berada di Desa Lajukidul dan Desa Mulyoagung berdiri di tanah negara.

Suhardi menyampaikan, enam tugu yang baru dibongkar di wilayah hukumnya itu dilakukan atas inisiatif anggota perguruan.

Kompaknya para anggota perguruan membongkar tugu silat di Singgahan itu tak lepas dari dukungan masing-masing ketua paguyuban pencak silat di Kecamatan Singgahan dan dari masing-masing perguruan. Pembongkaran dilakukan menggunakan alat seadanya.

‘’Masing-masing anggota pencak silat gotong royong, itu yang membuat Kecamatan Singgahan aman, kondusif, dan damai,’’ terangnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga tugu yang sudah dibongkar sebelumnya yakni tugu Persaudaraan Setia Hati (PSH) di Desa Lajukidul, Kecamatan Singgahan dan tugu Pagar Nusa (PN) masing-masing di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, dan Desa Pucangan, Kecamatan Montong.

Instruksi pembongkaran itu sebenarnya diberi batas waktu hingga 15 Agustus oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Namun dalam pelaksanaannya, tidak semulus yang direncanakan. (yud/tok)

TUBAN – Dari 90 tugu pencak silat yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban, hingga Minggu (24/9) baru sepuluh persen atau sembilan tugu yang dibongkar.

Empat tugu menyusul dibongkar pada Sabtu (23/9) dan dua tugu dibongkar Minggu (24/9).

Keenam tugu baru dibongkar dua hari terakhir itu dari berbagai perguruan silat yang seluruhnya berada di Kecamatan Singgahan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tuban Yudi Irwanto mengatakan, tidak semua tugu benar-benar dirobohkan.

Dari sembilan tugu yang dibongkar, tiga di antaranya beralih menjadi tugu Pancasila. Artinya, tiang penyangga tugu masih berdiri. Namun gambar yang dipajang tak lagi logo atau simbol perguruan pencak silat, melainkan gambar garuda pancasila.

- Advertisement -

‘’Sedangkan enam tugu yang lain dirobohkan,’’ tutur dia kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban itu mengatakan, masih banyaknya tugu pencak silat yang masih belum dibongkar akan terus diupayakan.

Sejauh ini, satuannya bersama TNI–Polri masih berkomunikasi dengan para pimpinan perguruan agar tugu dibongkar secara sukarela. Atau pilihan lain, logo perguruan bisa diganti dengan lambang negara untuk meminimalisir gesekan antar pencak silat.

‘’Tetap kami komunikasikan dengan IPSI dan masing-masing ketua perguruan,’’ tegas dia.

Sementara itu, Kapolsek Singgahan Iptu Suhardi tugu pertama yang dibongkar yakni tugu Pagar Nusa (PN) di Desa Mulyorejo yang berdiri di tanah negara. Selanjutnya, tugu PN di Desa Tanggir (tanah negara), tugu Persatuan Rumpun Setia Hati di Desa Muyoagung (tanah negara), tugu Margaluyu 151 di Desa Mulyoagung (tanah pribadi), serta tugu Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) masing-masing berada di Desa Lajukidul dan Desa Mulyoagung berdiri di tanah negara.

Suhardi menyampaikan, enam tugu yang baru dibongkar di wilayah hukumnya itu dilakukan atas inisiatif anggota perguruan.

Kompaknya para anggota perguruan membongkar tugu silat di Singgahan itu tak lepas dari dukungan masing-masing ketua paguyuban pencak silat di Kecamatan Singgahan dan dari masing-masing perguruan. Pembongkaran dilakukan menggunakan alat seadanya.

‘’Masing-masing anggota pencak silat gotong royong, itu yang membuat Kecamatan Singgahan aman, kondusif, dan damai,’’ terangnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga tugu yang sudah dibongkar sebelumnya yakni tugu Persaudaraan Setia Hati (PSH) di Desa Lajukidul, Kecamatan Singgahan dan tugu Pagar Nusa (PN) masing-masing di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, dan Desa Pucangan, Kecamatan Montong.

Instruksi pembongkaran itu sebenarnya diberi batas waktu hingga 15 Agustus oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Namun dalam pelaksanaannya, tidak semulus yang direncanakan. (yud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img