spot_img
spot_img

Kapolres Nilai Ada Sejumlah Kejanggalan dalam Kebakaran Area Proyek GRR Tuban

spot_img

TUBAN – Kapolres Tuban AKBP Suryono menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kebakaran di lahan eks Perhutani area proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Setelah melakukan kunjungan ke area yang terbakar di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, orang nomor satu di Polres Tuban itu membeberkan sejumlah kejanggalan tersebut kepada awak media.

Terkait kejanggalan tersebut, dia menyatakan polisi akan melakukan penyelidikan pemicu sumber api.

Mantan Kapolres Madiun kota itu mengungkapkan, area kebakaran sebenarnya sudah terisolir atau steril dari berbagai aktivitas masyarakat.

Terlebih, sekitar area sudah dikelilingi pagar dan dijaga aparat keamanan. Kondisi ini menjadikan area tersebut sulit tersentuh masyarakat biasa yang tidak berkepentingan.

‘’Setiap dua jam sekali aparat gabungan dari polsek, koramil, dan security rutin patroli keliling. Pada jam 11 siang, patroli menemukan ada titik api dan sudah berusaha dipadamkan secara manual, namun tidak bisa,’’ terangnya.

Perwira kelahiran Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro itu mengatakan, petugas masih mencari dan menyelidiki pemicu kebakaran hebat yang menghanguskan puluhan hektare kawasan yang ditumbuhi semak dan area penyimpanan ribuan kayu jati gelondongan pasca tebang tersebut.

Dia menerangkan, sekitar lokasi titik api tidak terbuka untuk umum dan tidak ditemukan aktivitas masyarakat.

‘’Kami akan selidiki apakah ada orang yang sengaja membakar atau ada kemungkinan gesekan kayu yang bisa memicu bara api,’’ tegasnya.

Perwira lulusan Akpol 2003 itu juga menyampaikan, lokasi titik api jauh dari jalan raya dan tidak memungkinkan orang biasa bisa mendapatkan akses.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan, lanjut Suryono, saat ini sedang musim kemarau dengan kondisi suhu udara sangat panas mencapai 36 derajat Celcius. Ini yang berpotensi memicu kebakaran lahan dan hutan.

‘’Kebakaran ini tidak sampai ke pemukiman, kalau sampai ke pemukiman lebih berbahaya,’’ ujarnya.

Suryono membenarkan di sekitar lokasi titik api sempat dipakai latihan pemadam  kebakaran sekitar sebulan lalu. Namun, dia memastikan latihan tim pemadam kebakaran tersebut tidak ada kaitannya dengan kebakaran yang terjadi Senin siang hingga Selasa dini hari tersebut.

‘’Satu bulan yang lalu memang pernah ada latihan pemadam kebakaran, tapi lokasi nya sangat jauh dari lokasi awal titik api,’’ ujar dia.

Meski kebakaran tersebut sangat mungkin dipicu faktor cuaca panas yang ekstrem, Suryono tetap membuka peluang adanya tersangka jika terbukti kebakaran tersebut memang disengaja.

‘’Kami akan melakukan investigasi, jika memang sengaja dibakar pasti akan kami proses hukum,’’ tegasnya.

Di bagian lain, dia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati jika membakar semak di musim kemarau seperti sekarang ini.

Sementara itu, Senior Project Manager Early Work GRR Tuban M. Solihin menuturkan, sistem keamanan di lahan proyek GGR Tuban sudah maksimal.

Dia menyebut selama 24 jam di titiktitik yang telah ditentukan, ditempatkan personel security.

‘’Mereka rutin melakukan patroli setiap 2 jam sekali untuk memastikan keselamatan dan keamanan area proyek GRR Tuban,’’ ujar dia saat mendampingi kapolres.

Solihin mengatakan, Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan GRR bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

Dia juga bersyukur karena banyak pihak yang bekerja sama dalam melakukan pemadaman. Solihin juga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, baik dari masyarakat maupun petugas pemadaman.

‘’Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pemadaman ini,’’ pungkasnya. (yud/ds)

TUBAN – Kapolres Tuban AKBP Suryono menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kebakaran di lahan eks Perhutani area proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Setelah melakukan kunjungan ke area yang terbakar di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, orang nomor satu di Polres Tuban itu membeberkan sejumlah kejanggalan tersebut kepada awak media.

Terkait kejanggalan tersebut, dia menyatakan polisi akan melakukan penyelidikan pemicu sumber api.

Mantan Kapolres Madiun kota itu mengungkapkan, area kebakaran sebenarnya sudah terisolir atau steril dari berbagai aktivitas masyarakat.

Terlebih, sekitar area sudah dikelilingi pagar dan dijaga aparat keamanan. Kondisi ini menjadikan area tersebut sulit tersentuh masyarakat biasa yang tidak berkepentingan.

- Advertisement -

‘’Setiap dua jam sekali aparat gabungan dari polsek, koramil, dan security rutin patroli keliling. Pada jam 11 siang, patroli menemukan ada titik api dan sudah berusaha dipadamkan secara manual, namun tidak bisa,’’ terangnya.

Perwira kelahiran Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro itu mengatakan, petugas masih mencari dan menyelidiki pemicu kebakaran hebat yang menghanguskan puluhan hektare kawasan yang ditumbuhi semak dan area penyimpanan ribuan kayu jati gelondongan pasca tebang tersebut.

Dia menerangkan, sekitar lokasi titik api tidak terbuka untuk umum dan tidak ditemukan aktivitas masyarakat.

‘’Kami akan selidiki apakah ada orang yang sengaja membakar atau ada kemungkinan gesekan kayu yang bisa memicu bara api,’’ tegasnya.

Perwira lulusan Akpol 2003 itu juga menyampaikan, lokasi titik api jauh dari jalan raya dan tidak memungkinkan orang biasa bisa mendapatkan akses.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan, lanjut Suryono, saat ini sedang musim kemarau dengan kondisi suhu udara sangat panas mencapai 36 derajat Celcius. Ini yang berpotensi memicu kebakaran lahan dan hutan.

‘’Kebakaran ini tidak sampai ke pemukiman, kalau sampai ke pemukiman lebih berbahaya,’’ ujarnya.

Suryono membenarkan di sekitar lokasi titik api sempat dipakai latihan pemadam  kebakaran sekitar sebulan lalu. Namun, dia memastikan latihan tim pemadam kebakaran tersebut tidak ada kaitannya dengan kebakaran yang terjadi Senin siang hingga Selasa dini hari tersebut.

‘’Satu bulan yang lalu memang pernah ada latihan pemadam kebakaran, tapi lokasi nya sangat jauh dari lokasi awal titik api,’’ ujar dia.

Meski kebakaran tersebut sangat mungkin dipicu faktor cuaca panas yang ekstrem, Suryono tetap membuka peluang adanya tersangka jika terbukti kebakaran tersebut memang disengaja.

‘’Kami akan melakukan investigasi, jika memang sengaja dibakar pasti akan kami proses hukum,’’ tegasnya.

Di bagian lain, dia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati jika membakar semak di musim kemarau seperti sekarang ini.

Sementara itu, Senior Project Manager Early Work GRR Tuban M. Solihin menuturkan, sistem keamanan di lahan proyek GGR Tuban sudah maksimal.

Dia menyebut selama 24 jam di titiktitik yang telah ditentukan, ditempatkan personel security.

‘’Mereka rutin melakukan patroli setiap 2 jam sekali untuk memastikan keselamatan dan keamanan area proyek GRR Tuban,’’ ujar dia saat mendampingi kapolres.

Solihin mengatakan, Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan GRR bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

Dia juga bersyukur karena banyak pihak yang bekerja sama dalam melakukan pemadaman. Solihin juga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, baik dari masyarakat maupun petugas pemadaman.

‘’Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pemadaman ini,’’ pungkasnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img