spot_img
spot_img

Wedang Ronde, Simbolisasi Keragaman Nusantara di Cap Go Meh

spot_img

TUBAN, Radar Tuban-Peringatan hari ke-15 Imlek 2573 di Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban tadi malam membawa pesan keragaman Nusantara.

Setelah sorenya menggelar sembahyang gwan siau di kelenteng Tjoe Ling Kiong dan kelenteng Kwan Sing Bio, peringatan yang dikenal dengan nama Cap Go Meh tersebut dilanjutkan malam harinya. Tempatnya di depan patung macan raksasa di halaman belakang kelenteng Kwan Sing Bio.

Di depan patung yang menjadi simbol shio tahun ini tersebut diterangi lampu yang memancarkan warna merah menyala. Di kalangan etnis Tionghoa, warna merah menandakan hoki atau peruntungan, sehat, bahagia, dan banyak rezeki.

Saking istimewanya peringatan tersebut, Kepala Pusat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wawan Djunaedi menyempatkan hadir bersama pimpinan enam agama di Tuban.

Suguhan utama peringatan tersebut wedang ronde. Ronde yang disuguhkan memiliki makna simbolisasi. Minuman berkuah jahe ini berisi kue kenyal yang ukurannya tidak lazim. Tiga kue berdiameter 20 sentimeter (cm) berwarna merah. Tiga kue berukuran sama berwarna putih.

Ketua Penilik Demisioner TITD Tuban Alim Sugiantoro ketika menyampaikan pengantar acara mengatakan, kue warna merah dan putih menandakan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga. Sedangkan enam kue ronde berdiameter 30 cm yang warnanya beragam melambangkan enam agama yang diakuti pemerintah bersatu padu. Keenam agama tersebut, Islam, Konghuchu, Kristen, Protestan, Hindu, dan Buddha.

Alim berharap peringatan Cap Go Meh tahun ini Tuhan senantiasa melimpahkan kesehatan dan banyak rezeki. Usaha pun maju pesat. ”Dengan kemurahan-Nya, kita semua dilindungi dari wabah covid,” ujarnya. (ds)

TUBAN, Radar Tuban-Peringatan hari ke-15 Imlek 2573 di Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban tadi malam membawa pesan keragaman Nusantara.

Setelah sorenya menggelar sembahyang gwan siau di kelenteng Tjoe Ling Kiong dan kelenteng Kwan Sing Bio, peringatan yang dikenal dengan nama Cap Go Meh tersebut dilanjutkan malam harinya. Tempatnya di depan patung macan raksasa di halaman belakang kelenteng Kwan Sing Bio.

Di depan patung yang menjadi simbol shio tahun ini tersebut diterangi lampu yang memancarkan warna merah menyala. Di kalangan etnis Tionghoa, warna merah menandakan hoki atau peruntungan, sehat, bahagia, dan banyak rezeki.

Saking istimewanya peringatan tersebut, Kepala Pusat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wawan Djunaedi menyempatkan hadir bersama pimpinan enam agama di Tuban.

Suguhan utama peringatan tersebut wedang ronde. Ronde yang disuguhkan memiliki makna simbolisasi. Minuman berkuah jahe ini berisi kue kenyal yang ukurannya tidak lazim. Tiga kue berdiameter 20 sentimeter (cm) berwarna merah. Tiga kue berukuran sama berwarna putih.

- Advertisement -

Ketua Penilik Demisioner TITD Tuban Alim Sugiantoro ketika menyampaikan pengantar acara mengatakan, kue warna merah dan putih menandakan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga. Sedangkan enam kue ronde berdiameter 30 cm yang warnanya beragam melambangkan enam agama yang diakuti pemerintah bersatu padu. Keenam agama tersebut, Islam, Konghuchu, Kristen, Protestan, Hindu, dan Buddha.

Alim berharap peringatan Cap Go Meh tahun ini Tuhan senantiasa melimpahkan kesehatan dan banyak rezeki. Usaha pun maju pesat. ”Dengan kemurahan-Nya, kita semua dilindungi dari wabah covid,” ujarnya. (ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img