spot_img
spot_img

Penambahan Kasus Aktif Baru Didominasi dari Luar Tuban

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Sumbangan kasus aktif baru dari luar Tuban cukup siginifikan. Dari total 39 kasus baru yang tercatat kemarin (12/2), 29 kasus di antaranya berasal dari luar Kota Legen.

‘’Untuk Tuban sendiri (bertambah, Red) sepuluh kasus,’’ terang Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo kepada Jawa Pos Radar Tuban tadi malam.

Seiring bertambahnya 39 kasus baru tersebut, kini total kasus aktif di Tuban mencapai 66 kasus. Rinciannya, 31 kasus dirawat di rumah sakit luar Tuban, 31 kasus menjalani isolasi terpadu (isoter), 3 kasus dirawat di RSUD dr R. Koesma, dan 1 kasus dirawat di RSUD Ali Mansyur Jatirogo. ‘’Kasus di Tuban rata-rata cukup menjalani isolasi karena bergejala ringan,’’ ujarnya.

Mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini menerangkan, meski terjadi lonjakan kasus baru yang signifikan, namun pasien yang sembuh  cukup tinggi.

‘’Hari ini (kemarin, Red) yang sembuh 32 pasien,’’ paparnya.

Bambang mengungkapkan, kesembuhan pasien kali ini cukup cepat. Yang bergejala ringan, terang dia, rata-rata dinyatakan sembuh dalam empat hari. Bahkan, sebagian tiga hari sembuh.

Menurutnya, gejala covid saat ini tidak separah pada kemunculan awal. Namun, apakah karena pengaruh virusnya yang melemah atau faktor lain, Bambang belum bisa mengungkapkan pasti.

Dia menyampaikan, dari pengalaman penanganan pasien gelombang tiga ini, tingkat kesembuhannya sangat cepat.

‘’Yang agak lama karena faktor sakit,’’ ujarnya.

Disinggung soal varian Omicron, Bambang menjelaskan, sejauh ini kasus aktif di Tuban belum diuji dengan laboratorium yang mendeteksi varian Omicron. Namun demikian, terang dia, untuk penanganan optimal, semua kasus baru langsung dianggap sebagai varian Omicron.

‘’Jadi antisipasi dan penanganannya langsung menggunakan tindakan varian Omicron,’’ tegasnya.

Lebih lanjut Bambang menyampaikan, meski di banyak daerah sudah mengalami lonjakan kasus yang signifikan, tapi di Tuban cukup terkendali.

‘’Tingginya kasus yang tercatat sebagai data Tuban didominasi dari luar,’’ tandasnya.

Namun demikian, Bambang mengimbau kewaspadaan terhadap ancaman gelombang tiga tetap harus ditingkatkan.

‘’Jangan sampai underestimate. Tetap terapkan protokol kesehatan dan ikut vaksin,’’ tandasnya. (tok/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Sumbangan kasus aktif baru dari luar Tuban cukup siginifikan. Dari total 39 kasus baru yang tercatat kemarin (12/2), 29 kasus di antaranya berasal dari luar Kota Legen.

‘’Untuk Tuban sendiri (bertambah, Red) sepuluh kasus,’’ terang Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo kepada Jawa Pos Radar Tuban tadi malam.

Seiring bertambahnya 39 kasus baru tersebut, kini total kasus aktif di Tuban mencapai 66 kasus. Rinciannya, 31 kasus dirawat di rumah sakit luar Tuban, 31 kasus menjalani isolasi terpadu (isoter), 3 kasus dirawat di RSUD dr R. Koesma, dan 1 kasus dirawat di RSUD Ali Mansyur Jatirogo. ‘’Kasus di Tuban rata-rata cukup menjalani isolasi karena bergejala ringan,’’ ujarnya.

Mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini menerangkan, meski terjadi lonjakan kasus baru yang signifikan, namun pasien yang sembuh  cukup tinggi.

‘’Hari ini (kemarin, Red) yang sembuh 32 pasien,’’ paparnya.

- Advertisement -

Bambang mengungkapkan, kesembuhan pasien kali ini cukup cepat. Yang bergejala ringan, terang dia, rata-rata dinyatakan sembuh dalam empat hari. Bahkan, sebagian tiga hari sembuh.

Menurutnya, gejala covid saat ini tidak separah pada kemunculan awal. Namun, apakah karena pengaruh virusnya yang melemah atau faktor lain, Bambang belum bisa mengungkapkan pasti.

Dia menyampaikan, dari pengalaman penanganan pasien gelombang tiga ini, tingkat kesembuhannya sangat cepat.

‘’Yang agak lama karena faktor sakit,’’ ujarnya.

Disinggung soal varian Omicron, Bambang menjelaskan, sejauh ini kasus aktif di Tuban belum diuji dengan laboratorium yang mendeteksi varian Omicron. Namun demikian, terang dia, untuk penanganan optimal, semua kasus baru langsung dianggap sebagai varian Omicron.

‘’Jadi antisipasi dan penanganannya langsung menggunakan tindakan varian Omicron,’’ tegasnya.

Lebih lanjut Bambang menyampaikan, meski di banyak daerah sudah mengalami lonjakan kasus yang signifikan, tapi di Tuban cukup terkendali.

‘’Tingginya kasus yang tercatat sebagai data Tuban didominasi dari luar,’’ tandasnya.

Namun demikian, Bambang mengimbau kewaspadaan terhadap ancaman gelombang tiga tetap harus ditingkatkan.

‘’Jangan sampai underestimate. Tetap terapkan protokol kesehatan dan ikut vaksin,’’ tandasnya. (tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img