spot_img
spot_img

Dua Siswa SD di Merakurak dan Singgahan Memilih Drop Out

spot_img

RADAR TUBAN – Program Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzy untuk menyukseskan program pendidikan dasar di Bumi Ronggolawe tahun ini mendapat sandungan. Pada pengumuman kelulusan sekolah dasar (SD) tahun ini, tercatat dua siswa yang dinyatakan tak lulus sekolah. Setelah dikroscek Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, dua siswa yang tak lulus tersebut ternyata menyatakan tidak melanjutkan sekolah.

Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Disdik Tuban Abdul Rakhmat membenarkan dua siswa tak lulus. Dia menerangkan, siswa kelas VI SD se-Kabupaten Tuban berjumlah total 11.998 siswa.

Dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus 11.996 siswa. Dia menyebut dua siswa dari Kecamatan Merakurak dan Singgahan tidak lulus karena tidak melanjutkan.

Pejabat lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang itu mengatakan, siswa yang putus sekolah rata-rata karena persoalan lingkungan. Bisa dari keluarga atau kondisi sosial. Salah satunya dituntut bekerja oleh orang tuanya. Sebagian memilih untuk menikah.

‘’Kalau anaknya memutuskan untuk tidak melanjutkan berarti dinyatakan tidak lulus,’’ tegasnya.

Bapak tiga anak itu memastikan siswa yang tidak melanjutkan sekolah bukan alasan biaya. Sebab, saat ini ada jalur afirmasi untuk siswa miskin agar terbebas dari semua biaya pendidikan.

Dengan demikian, siswa yang tidak melanjutkan dipastikan karena ada persoalan dari orang terdekat.

‘’Nantinya siswa yang putus sekolah diupayakan untuk mengikuti program kesetaraan kejar paket agar tetap mendapatkan hak pendidikan,’’ ujarnya memberikan solusi. (yud/ds)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

RADAR TUBAN – Program Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzy untuk menyukseskan program pendidikan dasar di Bumi Ronggolawe tahun ini mendapat sandungan. Pada pengumuman kelulusan sekolah dasar (SD) tahun ini, tercatat dua siswa yang dinyatakan tak lulus sekolah. Setelah dikroscek Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, dua siswa yang tak lulus tersebut ternyata menyatakan tidak melanjutkan sekolah.

Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Disdik Tuban Abdul Rakhmat membenarkan dua siswa tak lulus. Dia menerangkan, siswa kelas VI SD se-Kabupaten Tuban berjumlah total 11.998 siswa.

Dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus 11.996 siswa. Dia menyebut dua siswa dari Kecamatan Merakurak dan Singgahan tidak lulus karena tidak melanjutkan.

Pejabat lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang itu mengatakan, siswa yang putus sekolah rata-rata karena persoalan lingkungan. Bisa dari keluarga atau kondisi sosial. Salah satunya dituntut bekerja oleh orang tuanya. Sebagian memilih untuk menikah.

‘’Kalau anaknya memutuskan untuk tidak melanjutkan berarti dinyatakan tidak lulus,’’ tegasnya.

- Advertisement -

Bapak tiga anak itu memastikan siswa yang tidak melanjutkan sekolah bukan alasan biaya. Sebab, saat ini ada jalur afirmasi untuk siswa miskin agar terbebas dari semua biaya pendidikan.

Dengan demikian, siswa yang tidak melanjutkan dipastikan karena ada persoalan dari orang terdekat.

‘’Nantinya siswa yang putus sekolah diupayakan untuk mengikuti program kesetaraan kejar paket agar tetap mendapatkan hak pendidikan,’’ ujarnya memberikan solusi. (yud/ds)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img