spot_img
spot_img

Bundaran Sleko Ini Jadi Titik Lokasi Syuting Video Klip Kaulah Jodohku

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Baru satu bulan diresmikan, Bundaran Sleko langsung menjadi magnet bagi para pelaku industri kreatif. Salah satunya untuk syuting video klip lagu berjudul Kaulah Jodohku yang merupakan ciptaan Joko Wahyuono, salah satu musisi Tuban. Tonton videonya.

Lagu bertema kasmaran yang dinyanyikan Fery Irama dan Nita Utami tersebut mengambil Taman Sleko sebagai salah satu titik lokasi syuting.

Syuting yang berlangsung di Taman Sleko dan Alun-Alun Tuban pada Minggu (30/1) sore itu mengambil cerita pasangan sejoli yang berikrar di bawah rintik hujan. Dua ruang terbuka hijau dipilih karena identik dengan lokasi para pasangan yang sedang jatuh cinta dan dianggap cocok menjadi salah satu lokasi syuting. Apalagi, Bundaran Sleko saat ini ramai diperbincangkan sebagai salah satu sentra industri kreatif di Kota Legen.

Joko Wahyuono mengatakan, tembang beraliran pop melayu ciptaannya itu merupakan lagu ke-32 yang diproduksi. Setiap lagu yang diciptakan selalu diunggah ke channel YouTube Keluarga Widaswara. Setiap syuting, Joko selalu mengutamakan lokasi ikonik di Tuban. Seperti destinasi wisata, kafe, ruang terbuka hijau, dan tempat-tempat unik lainnya. ‘’Hampir semua video klip yang saya produksi mengambil latar belakang tempat di Tuban,’’ ujarnya.

Melalui channel YouTube yang saat ini sudah memiliki 6.380 subscriber, Joko berharap Tuban lebih dikenal luas. Dan, semua setting tempat syuting selalu mengangkat seputar Tuban. Melalui karya musiknya tersebut, pria yang juga aparatur sipil negara (ASN) ini berobsesi melahirkan banyak musisi muda berbakat. ‘’Menciptakan panggung bagi talenta muda Tuban agar lahir generasi penerus Koes Plus,’’ ujarnya.

Lagu yang berdurasi sekitar lima menit itu rencananya akan dirilis pekan depan di channel YouTube rumah produksinya.

Musisi dua anak ini mengungkapkan, setiap penciptaan lagu, dia selalu mengambil ide dari kisah cinta para anak muda. Seperti tema jatuh cinta dan patah hati. Lagu-lagu itu dikemas agar easy listening di telinga anak muda. ‘’Proses pembuatan satu lagu dari mengarang, rekaman, hingga jadi video klip membutuhkan waktu sekitar dua pekan,’’ ujarnya. (yud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Baru satu bulan diresmikan, Bundaran Sleko langsung menjadi magnet bagi para pelaku industri kreatif. Salah satunya untuk syuting video klip lagu berjudul Kaulah Jodohku yang merupakan ciptaan Joko Wahyuono, salah satu musisi Tuban. Tonton videonya.

Lagu bertema kasmaran yang dinyanyikan Fery Irama dan Nita Utami tersebut mengambil Taman Sleko sebagai salah satu titik lokasi syuting.

Syuting yang berlangsung di Taman Sleko dan Alun-Alun Tuban pada Minggu (30/1) sore itu mengambil cerita pasangan sejoli yang berikrar di bawah rintik hujan. Dua ruang terbuka hijau dipilih karena identik dengan lokasi para pasangan yang sedang jatuh cinta dan dianggap cocok menjadi salah satu lokasi syuting. Apalagi, Bundaran Sleko saat ini ramai diperbincangkan sebagai salah satu sentra industri kreatif di Kota Legen.

Joko Wahyuono mengatakan, tembang beraliran pop melayu ciptaannya itu merupakan lagu ke-32 yang diproduksi. Setiap lagu yang diciptakan selalu diunggah ke channel YouTube Keluarga Widaswara. Setiap syuting, Joko selalu mengutamakan lokasi ikonik di Tuban. Seperti destinasi wisata, kafe, ruang terbuka hijau, dan tempat-tempat unik lainnya. ‘’Hampir semua video klip yang saya produksi mengambil latar belakang tempat di Tuban,’’ ujarnya.

Melalui channel YouTube yang saat ini sudah memiliki 6.380 subscriber, Joko berharap Tuban lebih dikenal luas. Dan, semua setting tempat syuting selalu mengangkat seputar Tuban. Melalui karya musiknya tersebut, pria yang juga aparatur sipil negara (ASN) ini berobsesi melahirkan banyak musisi muda berbakat. ‘’Menciptakan panggung bagi talenta muda Tuban agar lahir generasi penerus Koes Plus,’’ ujarnya.

- Advertisement -

Lagu yang berdurasi sekitar lima menit itu rencananya akan dirilis pekan depan di channel YouTube rumah produksinya.

Musisi dua anak ini mengungkapkan, setiap penciptaan lagu, dia selalu mengambil ide dari kisah cinta para anak muda. Seperti tema jatuh cinta dan patah hati. Lagu-lagu itu dikemas agar easy listening di telinga anak muda. ‘’Proses pembuatan satu lagu dari mengarang, rekaman, hingga jadi video klip membutuhkan waktu sekitar dua pekan,’’ ujarnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img