Foto arsip - Jeepeny merah di Filipina diambil gambarnya pada 16 Februari 2015. (Elmer B. Domingo via Wikipedia Commons)

Radartuban.jawapos.com – Sejumlah kota di Filipina, termasuk ibu kota Manila, pada Senin diguncang aksi mogok yang dilancarkan para sopir dan pemilik angkutan kota yang di Filipina terkenal dengan sebutan “jeepney“. Aksi mogok kerja ini membuat ribuan pengguna angkutan umum terlantar di banyak kota di Filipina.

Menurut laman The Straits Times, dalam unjuk rasa yang akan berlangsung selama tujuh hari mulai Senin 6 Maret ini, para sopir dan pemilik jeepney memprotes kebijakan peremajaan angkutan umum yang diterapkan Pemerintah Filipina.

Sejak diperkenalkan pada 2017, Pemerintah Filipina menerapkan program modernisasi jeepney dengan mewajibkan jeepney berusia 15 tahun ke atas harus diganti dengan kendaraan impor berbahan bakar diesel Euro-4 atau listrik, demi menurunkan tingkat emisi karbon di berbagai kota Filipina.

Sopir dan operator jeepney juga diharuskan membentuk koperasi atau korporasi dengan armada minimal 15 jeepney yang sudah dipermodern. Jika, tak mau mengikuti aturan ini, maka para sopir dan pemilik jeepney tak boleh beroperasi.

Situasi ini mendorong sopir dan pemilik jeepney menggelar mogok kerja karena menolak kebijakan yang dianggap tidak pro kepada nasib mereka.